RSS

Minggu, 30 Mei 2010

"Router"


Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya,melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.

Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

fungsi router :
- sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
- dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork
- digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda
- digunakan juga untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL).
- khusus DSL router memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut
- memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
  • static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
  • dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
Contoh Router :
- IP Router
- AppleTalk Router
- Router wireless
- DSL Router

Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).



Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah:

Switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

"Cara sharing wireless Interconnection"

Struktur Network
Struktur Network

Sebelumnya, saya akan memberikan gambaran mengenai struktur jaringan yang telah saya buat di rumah. Koneksi Internet didapatkan dari modem yang terhubung dengan komputer pertama di lantai 1 dengan kabel UTP. Koneksi ini kemudian akan disebarkan dengan menggunakan wireless pada komputer pertama. Komputer pertama dalam hal ini akan menjadi access point. Komputer kedua mendapatkan sinyal dari komputer pertama dan dengan melalui komputer tersebut dapat terkoneksi dengan Internet. Dalam tulisan ini, saya menggunakan sistem operasi Windows XP pada kedua komputer.
Langkah pertama adalah membagi koneksi Internet pada komputer pertama. Koneksi ini didapatkan melalui kabel UTP ke Ethernet dari komputer pertama. Berikut adalah langkah-langkahnya:
  1. Buka Control Panel >> Network Connections
  2. Pada jendela Network Connections, carilah koneksi yang terhubung dengan Internet. Pada kasus saya, yang terhubung dengan Internet adalah koneksi WAN Miniport (PPPOE).
  3. Buka jendela Properties dari koneksi tersebut dan masuklah ke tab Advanced
  4. Pada tab Advanced, berilah tanda contreng pada pilihan “Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection
    Allow Internet sharing
    Allow Internet sharing
  5. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi
Selanjutnya, kita akan membuat koneksi wireless pada komputer pertama. Berikut adalah langkah-langkahnya:
  1. Pada jendela Network Connections, bukalah jendela Properties dari wireless device
  2. Pada jendela Properties, bukalah tab Wireless Networks. Klik Add pada bagianPreferred networks
  3. Pada jendela yang muncul (Wireless network properties), masukkan Network name (SSID) sesuai dengan keinginan. Jika anda menginginkan agar koneksi ini tidak bisa dipakai oleh sembarang orang, berikan Network Authentication danData Encryption yang diinginkan. Karena saya hanya memakainya di rumah, saya tidak akan menggunakan fasilitas ini
    Set Network name (SSID)
    Set Network name (SSID)
  4. Klik OK jika sudah selesai. Koneksi wireless yang baru saja dibuat akan muncul bagian Preferred networks
  5. Bukalah tab General dan pilihlah Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties
  6. Pada jendela ini, kita akan mengatur IP address untuk wireless device. Berilah tanda pada “Use the Following IP address” dan masukkan 192.168.0.1 sebagai IP address dan 255.255.255.0 sebagai subnet mask
  7. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi
Sampai pada tahap di atas, komputer pertama telah siap menjadi access point. Hidupkanwireless device pada komputer pertama dan kita akan lanjutkan ke komputer kedua.
  1. Pada komputer kedua atau komputer klien, bukalah Network Properties
  2. Pada jendela ini, bukalah jendela Properties pada wireless device dan masuklah ke tab General
  3. Pada tab General, pilihlah Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties
  4. Pada jendela yang muncul, kita atur IP address komputer kedua. Berilah tanda pada“Use the Following IP address” dan masukkan 192.168.0.2 sebagai IP address,255.255.255.0 sebagai subnet mask, dan 192.168.0.1 sebagai Default Gateway. Pemberian IP address sebenarnya bebas, asal tidak keluar dari range subnet mask yang telah diberikan (untuk hal ini perlu penjelasan yang lebih lanjut). Pada bagian DNS server addresses, masukkan 192.168.0.1 sebagai Preferred DNS server
    Setting IP Address
    Setting IP Address
  5. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi
Langkah selanjutnya adalah menghubungkan kedua komputer dengan wireless. Berikut adalah langkah-langkahnya.
  1. Buka jendela Wireless Network Connection
  2. Carilah wireless network yang telah dibuat sebelumnya
    Koneksi ke wireless
    Koneksi ke wireless
  3. Pilih dan klik Connect
Setelah kedua komputer tersambung, jika berhasil, maka komputer kedua akan bisa mengakses Internet melalui komputer pertama. Jika belum berhasil, cobalah ulangi langkah di atas.




Minggu, 09 Mei 2010

LANGKAH SHARE DATA Windows 7

Komputer dan switch dihubungkan menggunakan kabel UTP. Kemudian di koneksikan apakah komputer satu dengan yang lain terhubung atau tidak. Apabila terhubung, maka:
1.Setting Ip
- stop firewall
- start
























- control panel
- network dan sharing center
- view
- LAN




















- properties






















- pilih versi Ip

- properties






















- ok 2x
- close3x


2.Cek Conectivitas Komputer
- start




















- search

- ketik cmd

- pada kotak dialog cmd ketik ipconfig

- kemudian ketik ping spasi Ip computer lain



















NB: jika hasil ping adalah request time out,artinya jaringan lemah dan jika hasil ping adalah reply from,artinya computer telah connect.

3.Share Data
- start




















- computer












- klik kanan pada tab atas
- pilih menu yang pertama
- pilih computer tujuan dan kilik 2x
- klik user
- public
- public document
- save

Selasa, 06 April 2010

LAN Dan Topologinya

Teknologi LAN dan Topologinya



I. Teknologi LAN

Pada awalnya teknologi LAN telah berkembang secara terpisah-pisah berdasar industri yang mengembangkannya. Teknologi LAN yang banyak digunakan saat ini yaitu;

Ethernet / Fast Ethernet (CSMA/CD) /Wireless Ethernet /Gigabite Ethernet

Token Ring / FDDI

100VG-Any LAN

Wireless LAN

ATM LAN (LANE , LAN Emulator)

GigabitEthernet

dll.

Teknologi Jaringan Lokal Ethernet bedasar laju transmisi data dapat dikategorikan 10MBPS Ethernet dan 100MBPS. Ethernet 10MBPS bedasar media transmisi yang digunakan ada beberapa jenis yaitu 10 Base 2, 10 Base 5, 10 Base T, dan 10 Broad 36. Ethernet 100MBPS sering disebut sebagai FAST LAN, media transmisi yang digunakan dapat menggunakan jenis kabel Twisted-wire-pair maupun Fiber Optic. Gigabit Ethernet merupakan generasi terakhir dengan laju data 1Gbps. Wireless Ethernet adalah merupakan non guide media (atau dengan media udara/radio).

Pembangunan jaringan Ethernet perlu memperhatikan/pertimbangan teknologi yang digunakan, yaitu pemilihan Medium transmisi, NIC (Network Interface Card) atau LAN Card, Frame Ethernet(MAC), DRIVER, Piranti jaringan (HUB, SWITCH HUB).

Teknologi suatu LAN meliputi pertimbangan-pertimbangan teknis seperti Jenis medium transmisi yang digunakan, Jenis Konektor yang digunakan, Jenis Encoding/Decoding yang digunakan, Mode transmisi baseband/broadband yang digunakan, Kendali akses medium (MAC) yang digunakan, ataupun Pertimbangan kinerja jaringan (perfomans).

Gigabit Ethernet merupakan pengembangan standar Ethernet IEEE 802.3. Salah satu aspeknya pengembangannya adalah kecepatan transmisi dari 10 Mbps (Ethernet) ke 100 Mbps (Fast Ethernet) dan saat ini 1000 Mbps pada (Gigabit Ethernet).

Teknologi Ehternet menggunakan format dan ukuran paket yang sama maka bila dilakukan pengembangan jaringan (upgrade) tidak diperlukan perubahan pada jaringan Ethernet yang telah ada.

Untuk mencapai kecepatan 1 Gbps, diperlukan beberapa perubahan pada komponen antarmuka fisik. Gigabit Ethernet merupakan penggabungan dua teknologi standar IEEE 802.3 Ethernet dan ANSII X3T11 Fibre Channel yang berkecepatan tinggi, seperti diperlihatkan pada gambar berikut. Format yang digunakan adalah IEEE 802.3 Ethernet dan memiliki kemampuan transfer secara full duplex maupun half duplex dengan methode kendali akses CSMA/CD.

Implementasi perkabelan Gigabit Ethernet berdasar standar teknologi terbaru IEEE 802.3z:1000Base-SX(untuk multimode fiber optic), 1000Base-LX (untuk single mode fiber optic), 1000Base-CX (untuk twinax), dan 1000Base-T (untuk unshielded twisted pair copper).



II. Topologi

II.1 Topologi Bus

bus

topologi bus

Topologi bus ini merupakan topologi yang banyak digunakan di awal penggunaan jaringan komputer karena topologi yang paling sederhana dibandingkan dengan topologi lainnya. Jika komputer dihubungkan antara satu dengan lainnya dengan membentuk seperti barisan melalui satu single kabel maka sudah bisa disebut menggunakan topologi bus.

Dalam topologi ini dalam satu saat, hanya satu komputer yang dapat mengirimkan data yang berupa sinyal elektronik ke semua komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan diterima oleh komputer yang dituju. Karena hanya satu komputer saja yang dapat mengirimkan data dalam satu saat maka jumlah komputer sangat berpengaruh dalam unjuk kerja karena semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak komputer akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data dan efeknya unjuk kerja jaringan akan menjadi lambat. Sinyal yang dikirimkan oleh satu komputer akan dikirim ke seluruh jaringan dari ujung satu sampai ujung lainnya.

Jika sinyal diperbolehkan untuk terus menerus tanpa bisa di interrupt atau dihentikan dalam arti jika sinyal sudah sampai di ujung maka dia akan berbalik arah, hal ini akan mencegah komputer lain untuk bisa mengirim data, karena untuk bisa mengirim data jaringan bus mesti bebas dari sinyal-sinyal. Untuk mencegah sinyal bisa terus menerus aktif (bouncing) diperlukana adanya terminator, di mana ujung dari kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut harus di-terminate untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan menyerap (absorb) sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas dan komputer lain bisa mengirim data.

Dalam topologi bus kelemahan yang sangat menganggu kerja dari semua komputer yaitu jika terjadi masalah dengan kabel dalam satu komputer (ingat topologi bus menggunakan satu kabel menghubungkan komputer) misalnya kabel putus maka semua jaringan komputer akan terganggu dan tidak bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya atau istilahnya ‘down’. Begitu pula jika salah satu ujung tidak diterminasi, sinyal akan berbalik (bounce) dan seluruh jaringan akan terpengaruh meskipun masing-masing komputer masih dapat berdiri sendiri (stand alone) tetapi tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Kelemahan lain dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan disepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami ganguan.

Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.

Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).

II.2 Topologi Star/Bintang

topologi star

topologi star

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Jenis topologi jaringan ini menggunakan satu terminal sebagai terminal sentral yang mengubungkan ke semua terminal client.

Terminal sentral ini yang mengarahkan setiap data yang dikirimkan ke computer yang dituju.Jenis jaringan ini apabila ada salah satu terminal client tidak berfungsi atau media transmisi putus atau terganggumakant tidak akan mempengaruhi kerja dari jaringan, karena gangguan tersebut hanya mempengaruhi terminal yang bersangkutan.

Kelemahan dari jenis topologi jaringan ini adalah ketergantungan terhadap suatu terminal sentral. Hal tersebutmerupakan suatu gangguan yang sangat berarti apabila terminal sentral tersebut mendapatkan gangguan, sehingga dicari suatu solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut.

Salah satu solusi yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan dua buah terminal sebagai server, sehingga apabila satu server dalam keadaan down dapat dialihkan ke server yang kedua dan begitu seterusnya.

Kelebihan dari Topologi jaringan ini antara lain, kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut. Tingkat keamanan yang termasuk tinggi. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

II.3 Topologi Cincin/ring

ring

topologi ring

Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin.

Pada topologi cincin memiliki kelemahan, komunikasi data dapat tergangu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI dapat mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam.

Jaringan FFDI(Fiber Distributed-Data Interface) sendiri, adalah standart komunikasi data menggunakan fiber optic pada LAN dengan panjang sampai 200km. FFDI terdiri dari dua token ring, yang satu berfungsi sebagai backup jika ada ring dari dua ring tersebut yang putus atau mengalami gangguan. sebuah ring FFDI memiliki kecepatan 100Mbps.

keuntungan topologi jenis ini, tidak ada komputer yang memonopoli jaringan. karena setiap komputer mempunyai hak akses yang sama terhadap data. dan dat mengalir dalam satu arah, sehingga terjadinya crash/colussion dapat dihindarkan.

II.4 Topologi Mesh

topologi mesh

topologi mesh

Topologi Jenis ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurani 1 (n-1, n = jumlah sentral).

Topologi ini memiliki kelemahan, dimana tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pegoprasiannya.

Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance. Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.

II.5 Topologi Pohon/tree

topologi tree

topologi tree

Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah dig ambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

Topologi pohon sebenarnya merupakan pengembangan dari topologi bintang, dengan salah satu simpul menjadi pengontrol bagi sejumlah simpul yang berada dibawahnya.

Kelebihan topologi ini bisa digunakan pada jaringan lan mengingat kemudahan untuk melakukan ekspansi dan mengurangi keruwetan kabel. Dengan menggunakan hub tambahan, sejumlah komputer (piranti yang lain) dapat dihubungkan dengan mudah.

Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.